Budidaya Cacing Sutra


Budidaya ikan cupang adalah usaha yang saya tekuni kali ini. Jadi yang berhubungan dengan ikan cupang
terutama makanannya akan saya postingkan, insyaallah. Kali ini tentang cacing sutra sebagai makanannya. Akan dibagikan
kepada anda melalui Blogiztic tentang cara mudah budidaya cacing sutra yang dimanfaatkan sebagai makanan cupang.
Manfaat cacing sutra untuk ikan cupang lumayan banyak diantaranya memperkokoh ekor dan membuat mental ikan cupang
anda lebih berani. Maka dari itu cacing sutra sangat penting bila dijadikan makanan. Dan tak ada salahnya jika kita membuka
budidaya cacing sutra karena tidak terlalu repot untuk pengelolaannya. Apa yang harus diperhatikan dapat kita simak pada
wacana berikut ini.
Habitat Cacing Sutra
Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm dengan perincian dibagi menjadi kedalaman 2-4cm.
Seperti hewan air lain bahwa air memegang peranan penting buat kelangsungan hidup cacing ini. Untuk parameter optimal
cacing sutra bisa diperhatikan data berikut:
pH : 5,5 -8,0
Suhu : 25 – 28 C
DO(oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm
Amoniak : <3,6 (kalau sampai lebih, cacing bisa mati)
Makanan Cacing Sutra
Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga butuh kaman. Makanannya adalah bahan
organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara
menelan makanan bersama sedimennya dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen
dan makanan yang mereka butuhkan.
Persiapan Alat dan Bahan Budidaya
Pemupukan
berikut adalah cara membuat pupuk untuk cacing sutra, akan dijelaskan step by step berikut ini:
Pertama ente cari dah tuch yang mananya peternakan ayam. Ente beli yang namanya tokai ayam – kalau ane
dapet dari peternakan di Fakultas peternakan IPB dan itu gratis trus ente jemur 6 jam.
Trus Ente cari bakteri yang buat fermentasi tuch Tokai namanya (EM4) ente coba aja cari di toko pertanian atau
toko peternakan atau balai peternakan
Ente aktifin dulu tuch bakteri caranya ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300ml air trus ente
diemin bentar aja 2 jam aja cukup
Trus ente campur cairan itu ke 10kg tokai yang dah di jemur tadi – inget ya ngaduknya harus rata
Trus masukin ke wadah yang ketutup rapet selama 5 hari baru ente guna’in
Kalau anda mempunyai pertanyaan kenapa harus fermentasi, maka jawabannya adalah singkat kerena dengan
fermetasi maka kandungan N-organik dan C-organik bakal naik sampai 2 kali lipat.
1.
Wadah
Wadah atau tempat dipake berukuran 80 x 20 x 15 (PxLxT) dan anda bisa membuat wadah tersebut dari kolam,
plastik, terpal, dll.
Cara Kerja
Persiapan Wadah
Wadah diisi lumpur sebanyak 3 liter (3,7kg) beserta pupuk tokai 3 liter juga (3kg) diaduk-aduk sampai rata lalu
disebar supaya tingginya mencapai 4 cm.
1.
2.
Pemasukan Air
Masukkan air sampai tingginya 2 cm dari subtrat lalu diamkan selama 10 hari dan biarkan bakteri yang bekerja
tapi jangan lupa dengan yang namanya aerasi tambah lagi kalau bisa dibuatlah aliran air.
2.
Penebaran Cacing
Setelah 10 hari tersebut, tebar cacing tersebut ke wadah yang sudah disediakan. Saran saya bagilah cacing
menjadi gerombolan-gerombolan yang terpisah lalu disebar ke wadah.

Budidaya kutu air (Dhapnia)


Daphnia atau kutu air merupakan salah satu pakan alami yang sangat bermanfaat untuk budidaya benih. Daphnia
mengandung protein yang tinggi yang mampu mempercepat laju pertumbuhan ikan. Daphnia dapat dikultur atau dibudidaya
dengan mudah dengan bantuan kotoran ayam atau burung puyuh.
Persyaratan Hidup
Daphnia hidup pada selang suhu 18-24 C. Daphnia membutuhkan pH yang sedikit alkali yaitu pH 6,7 – 9,2. Sepertii makluk
hidup akuatik lainnya pH tinggi dan kandungan amonia tinggi dapat bersifat mematikan bagi Daphnia.
Daphnia membutuhkan suplay oksigen untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Jika oksigen dalam perairan kurang
mencukupi Daphnia akan membentuk hemoglobin. Pada kondisi tersebut Daphnia akan berwarna merah. Kurangnya supay
oksigen dapat menyebabkan kematian pada Daphnia.
Kultur Daphnia di bak
Daphnia bisa di kultur dalam bak baik bak tembok. Caranya,
siapkan sebuah bak tembok berukuran panjang 4 m, 1. lebar 3 m dan tinggi 0,5 m
2. keringkan selama 3 hari;
3. isi air setinggi 30 – 35 cm dan hentikan bila sudah penuh;
4. masukan 2 ember kecil kotoran ayam atau puyuh yang sudah kering;
5. tebarkan 0,5 liter induk Daphnia;
6. biarkan berkembang sendiri; panen pada hari ke 7 – 12 dari penebaran;
7. Panen dilakukan dengan sekup net halus.
8. Hasilnya ditampung dalam ember atau baskom.
Setiap bak dengan ukuran di atas dapat menghasilkan Daphnia senanyak 10 kg dan puncaknya bisa menghasilkan 2 kg
sehari. Agar bisa berkembang lagi, maka dilakukan pemupukan ulang selama 1 minggu sekali dan panen bisa dilakukan pada
hari ke 5 atau tergantung populasinya.
Catatan : Induk Daphnia bisa diperoleh di perairan yang banyak mengandung bahan organik, misalnya sawah dan solokan
yang airnya tergenang.
Kultur Daphnia di kolam tanah
Daphnia bisa juga dikultur di kolam tanah. Bahkan hasilnya bisa melebihi Dapnia yang dikultur di bak. Caranya, 1. siapkan
kolam tanah ukuran 100 m2; 2. keringkan selama 4 – 5 hari; 3. isi air setinggi 40 – 60m dan hentikan bila sudah penuh; 4.
tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh yang sudah kering; 5. tebarkan induk 2 liter induk Daphnia; 6. biarkan
berkembang sendiri; 7. panen pada hari ke 7 – 12 dari penebaran induk.
Seperti di bak, panen dilakukan dengan sekup net halus. Namun sekup net itu telah diberi tangkai dari bambu atau kayu.
Hasilnya ditampung dalam ember atau baskom. Sebuah kolam seukuran di atas dapat menghasilkan Daphnia senanyak 40 kg
dan puncaknya bisa menghasilkan 5 kg sehari. Agar bisa berkembang lagi, maka dilakukan pemupukan ulang dan panen bisa
dilakukan pada hari ke 5 atau tergantung populasinya.
Pengawetan
Budidaya pakan alami seperti halnya Daphnia kadang dipanen pada waktu yang kurang tepat dengan budidaya yang
dilakukan. Untuk menyingkapi hal tersebut maka Daphnia yang di panen dapat diawetkan terlebih dahulu hingga menunggu
waktu yang tepat untuk diberikan pada ikan. Pengawetan yang dilakukan untuk Daphnia yaitu pengawetan dengan cara
dibekukan. Pembekuan tersebut tidak akan mengurangi kandungan gizi pada Daphnia dan tidak menggunakan bahan kimia
berbahaya sehingga dapat diberikan pada ikan sewaktu-waktu. Cara pengawetannya sebagai berikut :
siapkan kantong plastik 1. bening untuk tempat Daphnia;
2. ambil Daphnia yang telah siap panen dengan sekop halus;
3. biarkan hingga air yang ikut terbawa pada sekop keluar (tiriskan);
4. masukkan Daphnia tersebut dalam kantong plastik yang sudah disiapkan;
5. lipat plastik hingga tidak terjadi kebocoran atau dapat digunakan plaster;
6. masukkan pada frezer;
7. berikan Daphnia yang sudah diawetkan tersebut pada waktu yang tepat.
Sebelum diberikan pada ikan, Daphnia yang masih beku direndam dalam baskom yang berisi air agar meleleh. Setelah itu
baru diberikan pada ikan. Pengawetan tersebut dapat bertahan 1 minggu. jika terlalu lama kandungan gizi pada Daphnia akan
rusak.
Sumber: http://benihikanku.blogspot.com/2009/12/budidaya-daphnia-kutu-air.html